BUNTOK (GeloraNews.co) – Dua seniman visual lintas disiplin, Danar Tri Yudistira dan Erfansyah Anandata, resmi meluncurkan proyek kolaboratif bertajuk SYNTETIKA, Minggu (13/4).
Peluncuran perdana proyek ini berlangsung di Royal Angkor Saigonsan, Hotel Tugu Malang, dan menjadi awal dari rangkaian pertunjukan lintas kota yang membawa pendekatan seni digital ke ruang publik.
SYNTETIKA memadukan teknologi video mapping dan proyeksi multimedia interaktif yang menjadikan bangunan sebagai medium ekspresi seni kontemporer.
Founder Holution, Danar Tri Yudistira mengatakan, SYNTETIKA merupakan eksperimen visual yang menjadikan arsitektur sebagai media ekspresi yang hidup dan dinamis.
“SYNTETIKA bukan sekadar pertunjukan cahaya, tapi percobaan performatif yang merespon bentuk, tekstur, dan konteks bangunan sebagai entitas hidup,” ujarnya.
Karya ini, katanya, menggunakan metode ‘Live Paint on Building’ yang secara harfiah melukis bangunan secara digital dengan respons terhadap lingkungan sekitar.
“Dengan teknologi ini, gedung bisa bertransformasi secara real-time dan menyatu dengan narasi visual,” katanya.
Sementara itu, Director Angsal, Erfansyah Anandata mengatakan, proyek ini bertujuan membawa seni digital ke ruang publik agar lebih mudah diakses masyarakat.
“Kami ingin membawa pengalaman seni ke luar galeri, ke jalanan, dan ke ruang-ruang tempat publik bisa menikmatinya tanpa batasan,” katanya.
Selain sebagai seniman visual, tambahnya, dirinya juga aktif sebagai vokalis band Hiatus Mantra yang mempengaruhi pendekatan musikal dalam karya visualnya.
“Kami percaya bahwa seni, teknologi, dan ruang kota bisa membentuk ekosistem ekspresi baru yang lebih terbuka,” tambahnya.
Proyek SYNTETIKA dijadwalkan akan digelar di sejumlah kota besar di Indonesia sebagai bagian dari kampanye seni digital ruang publik. (ani)