TORONTO (Geloranews.co) – Langit cerah Starlink di Kanada mendadak mendung. Pemerintah Ontario, provinsi terbesar di negara itu, resmi mencabut lisensi penyedia layanan internet berbasis satelit milik Elon Musk tersebut. Bukan tanpa alasan, langkah ini disebut sebagai respons atas kebijakan tarif baru yang diumumkan oleh Donald Trump.
“Kami akan memutus kontrak provinsi dengan Starlink. Ontario tidak akan berbisnis dengan orang-orang yang bertekad menghancurkan ekonomi kita,” tegas Perdana Menteri Ontario, Doug Ford, dalam unggahan di X, Rabu (5/2/2025).
Kontrak senilai US$68,5 juta (Rp1,1 triliun) yang sebelumnya ditandatangani pada November lalu, awalnya bertujuan menyediakan akses internet berkecepatan tinggi bagi 15.000 rumah dan bisnis di wilayah terpencil Kanada pada pertengahan 2025. Kini, kesepakatan itu akan “dirobek”.
Trump Bikin Musk Kena Getahnya
Ford menyebut keputusan ini bukan sekadar tindakan sepihak, melainkan bagian dari respons Kanada terhadap tarif impor yang diumumkan Trump. Mantan Presiden AS itu baru saja menetapkan tarif 25% untuk barang dari Kanada dan Meksiko, serta 10% untuk impor dari China.
“Mereka hanya bisa menyalahkan Presiden Trump,” sindir Ford.
Tak hanya Starlink yang terdampak, Ford juga memastikan Kanada akan melarang perusahaan-perusahaan AS mendapatkan kontrak di tingkat provinsi hingga kebijakan tarif Trump dicabut.
Langkah Ontario ini menambah panjang daftar aksi balasan yang dilakukan Kanada terhadap kebijakan proteksionisme Trump. Apakah Starlink akan mencari cara lain untuk tetap bertahan di Kanada? Atau justru ini awal dari ketegangan baru antara Musk dan Trump?
